Dalam sebuah bahasa sering ditemukan kata bersinonim. Sinonim adalah kata-kata yang memiliki kesamaan arti secara struktural atau leksikal dalam berbagai urutan kata-kata sehingga memiliki daya tukar (substitusi). Diperlukan kejelian kita untuk mencari perbedaanya agar kita dapat memilih dengan tepat dalam penggunaan kata-kata bersinonim tersebut. Ada baiknya kita memahami terlebih dahulu kategori kata yang bersinonim tersebut agar dapat memilih salah satu dari anggota sinonim dengan tepat :
Perhatikan contoh kalimat berikut :
Pilihan kata yang berbeda tingkat emotifnya berdampak pada makna kalimat, seperti contoh berikut :
Dalam kata bersinonim yang letak perbedaannya pada penggunaan umum dan teknis. Kita tidak dihadapkan pada penggunaan kata yang salah atau benar. Pilihan kata yang kita gunakan ditentukan oleh jenis ragam bahasa yang kita gunakan.
Pertama, Sinonim yang salah satu anggotanya bermakna lebih umum, sementara yang lain lebih khusu. Ukuranya adalah keluasan kandungan makna : kata yang umum memiliki makna lebih luas daripada anggota sinonim yang lain, seperti pada contoh di bawah ini :
Bermakna Umum | Bermakna Khusus |
buku |
kitab
|
pemberian |
sedekah
|
bersekolah |
berkuliah
|
guru |
dosen
|
buku |
kitab
|
Menghadapi kata-kata yang demikian, kita perlu mempertimbangkan prinsip-prinsip penggunaaan kata dengan memilih kata yang sesuai dengan kebutuhan komunikasi. Perhatikan contoh berikut :
- Ayah saya bekerja sebagai seorang guru.
- Ayah saya bekerja sebagai seorang dosen
Dalam memilih kata guru pada kalimat (1) bermaksud bahwa kita ingin menunjukkan kata yang umum. Ada kemungkinan bahwa kata ayah dalam kalimat tersebut bisa seorang guru SD, Guru SMP, Guru SMA, dan lain-lain. Pada kalimat (2) pilihan kata dosen menunjukkan bahwa ayah yang disebutkan dalam kalimat adalah seorang yang mengajar di perguruan tinggi.
Kedua, jenis sinonim yang letak perbedaannya terletak pada intensitas makna. Salah satu anggota sinonim bermakna lebih intensif daripada makna yang lain. Perhatikan daftar sinonim berikut :
Lebih Intensif | Kurang Intensif |
meneliti |
memeriksa, mempelajari
|
memeriksa |
melihat
|
melihat |
melirik
|
menjenguk |
menengok
|
mengganggu |
mengacau
|
Perhatikan contoh kalimat berikut :
- Setiap pembeli berhak untuk menentukkan pilihan barang. Karena itu dia berhak pula untuk meneliti barang yang akan dibelinya.
- Setiap pembeli berhak menentukan pilihan barang. Karena itu, dia berhak pula untuk memeriksa barang yang akan dibelinya.
- Setiap pembeli berhak untuk menentukan pilihan barang. Karena itu, dia berhak pula untuk melihat barang yang akan dibelinya.
Dapat dilihat bahwa kata meneliti pada kalimat (1) dipilih karena maknanya lebih intensif daripada kata memeriksa pada kalimat (2), dan kata melihat pada kalimat (3) tidak seintensif kata meneliti dan memeriksa. Kita tidak dihadapkan pada penggunaan kata yang salah atau benar, tetapi pada tingkat intensitas makna kata.
Ketiga, jenis sinonim yang perbedaannya terletak pada makna emotifnya. Dua kata atau lebih memiliki makna yang hampir sama, dan perbedaannya pada makna emotifnya. Perhatikan contoh sinonim berikut :
LebihEmotif | Kurang Emotif |
bengis |
kejam
|
nyaman |
enak
|
duka |
sedih, susah
|
ikhlas |
lega
|
- Keluarga Agus sedang dalam suasana duka. Dua orang anaknya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas.
- Keluarga Agus sedang dalam suasana sedih. Dua orang anaknya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas.
- Keluarga Agus sedang dalam suasana susah. Dua orang anaknya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas.
Keempat, jenis sinonim yang berbeda dalam penggunaan umum dan teknis. Satu anggota kata yang bersinonim itu berlaku pada penggunaan bahasa dalam ragam komunikasi umum, sedangkan kata yang lain berlaku dalam ragam bahasa teknis. Ragam bahasa teknis adalah ragam bahasa yang digunakan dalam bidang ilmu tertentu. Daftar berikut menunjukkan perbedaan tersebut :
Umum | Teknis |
dubur |
anus
|
mutasi |
perpindahan
|
amputasi |
potong
|
renovasi |
perbaikan
|
Dalam kata bersinonim yang letak perbedaannya pada penggunaan umum dan teknis. Kita tidak dihadapkan pada penggunaan kata yang salah atau benar. Pilihan kata yang kita gunakan ditentukan oleh jenis ragam bahasa yang kita gunakan.
Kelima, jenis sinonim yang memiliki perbedaan tingkat kebakuannya. Kita tidak dihadapkan pada pilihan kata yang salah dan benar, tetapi pada kata yang baku dan tidak baku. Kata baku dan tidak baku boleh digunakan dalam tulisan, tergantung pada ragam bahasa yang kita gunakan. Jika ragam bahasa yang kita gunakan adalah ragam bahasa baku, kata-kata yang kita gunakan juga kata-kata yang baku. Daftar berikut dipaparkan kata berciri baku dan tidak baku berdasarkan pilihan leksikon
Leksikon Baku | Leksikon Tidak Baku |
tetapi |
tapi
|
bagi |
buat
|
lepas |
copot
|
karena |
lantaran
|