Jumat, 14 Desember 2012

Hubungan Antar Makhluk Hidup

Setiap makhluk hidup membutuhkan makhluk hidup yang lain. Pada beberapa makhluk hidup terdapat hubungan khusus. Hubungan khusus antar makhluk hidup disebut dengan simbiosis. Simbiosis dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu simbiosis mutualisme, parasitisme, dan komensalisme sebagai berikut :
  • Simbiosis mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang bersifat saling menguntungkan. Contoh simbiosis mutualisame adalah antara kupu-lupu dengan bunga, kupu membutuhkan nektar yang ada pada bunga sebagai makananya, Sementara itu bunga membutuhkan kupu-kupu atau lebah untuk membantu proses penyerbukan.

Contoh lain simbiosis mutualisme adalah hubungan antara kerbau dan burung jalak. Dalam hubungan ini seekor burung jalak diuntungkan karena burung jalak mendapat makanan (kutu) yang menempel ditubuh kerbau, sehingga kerbau merasa diuntungkan karena kutu-kutu yang menempel ditubuhnya habis dimakan burung jalak.
  • Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan anttara dua makhluk hidup yang satu mendapatkan keuntungan tetapi makhluk yang lain dirugikan. Contoh hubungan antara tanaman jeruk dengan benalu. Benalu mendapatkan keuntungan karena mendapat makanan dari tumbuhan jeruk, sedangkan tanaman jeruk dirugikan karena makananya diambil oleh benalu.

Contoh lainya adalah tumbuhan umbai cacing/ tali putri dan tumbuhan inangnya. Tumbuhan umbai cacing (taliputri) medapat keuntungan karena dapat mengambil makanan dari inangnya (yang ditumpanginya), sedangkan tumbuhan inangnya lama kelamaan akan mati karena makanannya diserap oleh umbai cacing (taliputri). 
  • Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antara du makhluk hidup yang menguntungkan salah satu pihak, tetapi pihak yang lain tidak dirugikan. Contoh simbiosis komensalisme adalah hubungan antara ikan hiu dengan ikan remora. Ikan remora diuntungkan karena mendapatkan makanan dari sisa-sisa makanan ikan hiu. Bagi ikan hiu, ada tidaknya ikan remora tidak berpengaruh terhadapnya.

Contoh lainya adalah Hubungan antara tumbuhan inang dan anggrek. Tumbuhan inang (tumbuhan yang ditumpangi) tidak merasa dirugikan oleh anggrek, karena anggrek tidak mengambil makanan dari tumbuhan yang ditumpanginya tersebut. Hubungan antara tumbuhan sirih dengan tumbuhan inangnya Sirih mendapat keuntungan karena dapat merambat pada tumbuhan lain (inang). Inangnya tidak merasa dirugikan karena sirih tidak menyerap (mengambil makanan).

Sabtu, 27 Oktober 2012

Pengerjaan Hitung Bilangan

Pengerjaan Hitung Bilangan. Materi pengerjaan hitung bilangan di sekolah dasar sudah tidak asing lagi. Tetapi untuk memahami Pengerjaan Hitung Bilangan tersebut masih banyak siswa yang mengalami kesulitan. Kesulitan tersebut pada pengerjaan hitung campuran bilangan. Untuk lebih memahami Pengerjaan hitung bilangan, ada baiknya kita pahami apa itu bilangan cacah dan bilangan bulat. 

Bilangan cacah :
Bilangan cacah adalah himpunan bilangan bulat yang tidak negatif, yaitu {0, 1, 2, 3 …}. Dengan kata lain himpunan bilangan asli ditambah 0.Jadi, bilangan cacah harus bertanda positif.

Bilangan bulat :
Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, …) dan negatifnya (-1, -2, -3, …; -0 adalah sama dengan 0 dan tidak dimasukkan lagi secara terpisah). Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan.

Pengerjaan Hitung Campuran Bilangan Bilangan Bulat
Pengerjaan hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Ada ketentuan-ketentuan yang harus kamu pahami dalam pengerjaan hitung campuran. Untuk mempercepat  pengerjaan hitung bilangan perlu kalian pelajari terlebih dahulu sifat asosiatif, distributif, dan komutatif. Perhatikan urutan pengerjaan hitung bilangan di bawah ini :
  • Pengerjaan dalam tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu.
  • Perkalian dan pembagian mempunyai kedudukan yang lebih kuat dibandingkan dengan penjumlahan dan pengurangan.
  • Perkalian dan pembagian memiliki kedudukan yang sama, artinya pengerjaan perkalian dan pembagian dilakukan terlebih dahulu. Apabila dalam pengerjaan hitung terdapat perkalian dan pembagian, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah pengerjaan sebelah kiri dahulu.
  • Penjumlahan dan pengurangan memiliki kedudukan yang sama. Apabila dalam pengerjaan hitung terdapat penjumlahan dan pengurangan, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah pengerjaan yang berada di sebelah kiri dahulu.
Contoh soal :
1. 12 x (-4) + 75 : 3
    = -48 + 75 : 3
    = -48 + 25
    = -23
2. (5.129 – 3.215) : 6 × (–16)
   = 1.914 : 6 x (-16)
   = 319 x (-16)
   = -5.104

Soal Cerita :
1.Bu Rosa membeli 150 kantong beras. Setiap kantong berisi 5 kg beras. Sebanyak 15 kg 

   diberikan kepada nenek. Beras yang masih tersisa dibagikan kepada 49 tetangga di 
   sekitarnya. Berapa kg beras yang diterima masing-masing tetangga?
Pembahasan :
((150 x 5) - 15) : 49
= (750 -15) : 49
= 735 : 49
= 15
2. Seorang agen minyak tanah mendapat jatah minyak dari Pertamina sebanyak 750 liter 
    setiap minggu. Oleh karena kelangkaan bahan bakar minyak, jatah untuk agen dikurangi 
   150 liter. Oleh agen, minyak tanah tersebut dibagikan kepada 15 pelanggannya sama rata. 
   Jika kamu menjadi salah satu pelanggan, berapa liter minyak tanah yang kamu terima?
Pembahasan :
= (750 - 150) : 15
= 600 : 15
= 40

Kamis, 13 Oktober 2011

Hubungan Menulis dengan Keteramplan Berbahasa yang Lain

Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen. Keempat komponen itu adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat komponen tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat. 


1. Hubungan menulis dengan membaca. 
Menulisa dan membaca adalah kegiatan berbahasa tulis. Pesan yang disampaikan penulis diterima oleh pembaca dijembatani melalui lambang bahasa yang dituliskan. Membaca dan menulis merupakan suatu kegiatan yang menjadikan penulis sebagai pembaca dan pembaca sebagai penulis (Tompskin dan Hosskisson, 1995 ).

Penulis sebagai pembaca, Artinya, ketika aktifitas menulis berlangsung si penulis membaca karangannya. Ia membayangkan dirinya sebagai pembaca untuk melihat dan menilai apakah tulisannya telah menyajikan sesuatu yang berarti, apakah ada yang tidak layak saji, serta apakah tulisannya menarik dan enak dibaca.


Penulis pun melakukan berbagai kegiatan membaca lainnya. Ia membaca karya penulis lain untuk mendapatkan ide dan informasi, menemukan, dan memecahkan masalah, juga mempelajari bagaimana pengarang menyajikan dan mengolah tulisannya. Kualitas pengalaman membaca ini akan mempengaruhi keberhasilan dalam menulis.

Pembaca sebagai penulis, Artinya, ketika berlangsung kegiatan membaca, pembaca melakukan aktifitas seperti yang dilakukan penulis. Pembaca menemukan topik dan tujuan penulisan, gagasan dan kaitan antar gagasan, dan kejelasan uraian. Dia menganalisa atau merekonstruksi dengan membayangkan apa yang dimaksudkan dan diinginkan penulisnya sehingga pesan yang penulis sampaikan dapat ditangkap dengan baik.


2. Hubungan menulis dengan menyimak
Pada saat menulis, seseorang membutuhkan inspirasi, ide, atau informasi untuk tulisannya. Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber : sumber tercetak, seperti buku, majalah, surat kabar, dan lain-lain. Juga dari sumber tak tercetak seperti radio, televisi, wawancara, diskusi, dan lain-lain. Jika dari sumber tercetak informasi diperoleh dengan cara membaca, maka dari sumber tak tercetak perolehan informasi dilakukan dengan cara menyimak.


Melalui kegiatan menyimak penulis tidak hanya memperoleh ide atau informasi saja, tetapi juga menginspirasi tata saji dan penyampaian lisan yang menarik hatinya, yang berguna untuk aktifitas menulisnya.

3. Hubungan menulis dengan berbicara
Antara menulis dan berbicara keduanya merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif-produktif. Artinya penulis dan pembicara berperan sebagai penyampai atau pengirim pesan kepada pihak lain. Keduanya harus mengambil sejumlah keputusan berkaitan dengan topik, tujuan, jenis informasi yang akan disampaikan, serta cara penyampaiannya sesuai dengan sasaran ( pembaca dan pendengar ) dan corak teksnya ( eksposisi, narasi, deskripsi, argumentasi, dan persuasi ).

Minggu, 09 Oktober 2011

Penggunaan Kata-kata Bersinonim

Dalam sebuah bahasa sering ditemukan kata bersinonim. Sinonim adalah kata-kata yang memiliki kesamaan arti secara struktural atau leksikal dalam berbagai urutan kata-kata sehingga memiliki daya tukar (substitusi). Diperlukan kejelian kita  untuk mencari perbedaanya agar kita dapat memilih dengan tepat dalam  penggunaan kata-kata bersinonim tersebut. Ada baiknya kita memahami terlebih dahulu kategori kata yang bersinonim tersebut agar dapat memilih salah satu dari anggota sinonim dengan tepat :



Pertama, Sinonim yang salah  satu anggotanya bermakna lebih umum, sementara yang lain lebih khusu. Ukuranya adalah keluasan kandungan makna : kata yang umum memiliki makna lebih luas daripada anggota sinonim yang lain, seperti pada contoh di bawah ini :


Bermakna Umum Bermakna Khusus
buku
kitab
pemberian
sedekah
bersekolah
berkuliah
guru
dosen
buku
kitab


Menghadapi kata-kata yang demikian, kita perlu mempertimbangkan prinsip-prinsip penggunaaan kata dengan memilih kata yang sesuai dengan kebutuhan komunikasi. Perhatikan contoh berikut :
  1. Ayah saya bekerja sebagai seorang guru.
  2. Ayah saya bekerja sebagai seorang dosen
Dalam memilih kata guru pada kalimat (1) bermaksud bahwa kita ingin menunjukkan kata yang umum. Ada kemungkinan bahwa kata ayah dalam kalimat tersebut bisa seorang guru SD, Guru SMP, Guru SMA, dan lain-lain. Pada kalimat (2) pilihan kata dosen menunjukkan bahwa ayah yang disebutkan dalam kalimat adalah seorang yang mengajar di perguruan tinggi.


Kedua, jenis sinonim yang letak perbedaannya terletak pada intensitas makna. Salah satu anggota sinonim bermakna lebih intensif daripada makna yang lain. Perhatikan daftar sinonim berikut :
Lebih Intensif Kurang Intensif
meneliti
memeriksa, mempelajari
memeriksa
melihat
melihat
melirik
menjenguk
menengok
mengganggu
mengacau

Perhatikan contoh kalimat berikut :

  1. Setiap pembeli berhak untuk menentukkan pilihan barang. Karena itu dia berhak pula untuk meneliti barang yang akan dibelinya.
  2. Setiap pembeli berhak menentukan pilihan barang. Karena itu, dia berhak pula untuk memeriksa barang yang akan dibelinya.
  3. Setiap pembeli berhak untuk menentukan  pilihan barang. Karena itu, dia berhak pula untuk melihat barang yang akan dibelinya.
Dapat dilihat bahwa kata meneliti pada kalimat (1) dipilih karena maknanya lebih intensif daripada kata memeriksa pada kalimat (2), dan kata melihat pada kalimat (3) tidak seintensif kata meneliti dan memeriksa. Kita tidak dihadapkan pada penggunaan kata yang salah atau benar, tetapi pada tingkat intensitas makna kata.


Ketiga, jenis sinonim yang perbedaannya terletak pada makna emotifnya. Dua kata atau lebih memiliki makna yang hampir sama, dan perbedaannya pada makna emotifnya. Perhatikan contoh sinonim berikut :


LebihEmotif Kurang Emotif
bengis
kejam
nyaman
enak
duka
sedih, susah
ikhlas
lega
Pilihan kata yang berbeda tingkat emotifnya berdampak pada makna kalimat, seperti contoh berikut :

  1. Keluarga Agus sedang dalam suasana duka. Dua orang anaknya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas.
  2. Keluarga Agus sedang dalam suasana sedih. Dua orang anaknya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas.
  3. Keluarga Agus sedang dalam suasana susah. Dua orang anaknya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas.
Keempat, jenis sinonim yang berbeda dalam penggunaan umum dan teknis. Satu anggota kata yang bersinonim itu berlaku pada penggunaan bahasa dalam ragam komunikasi umum, sedangkan kata yang lain berlaku dalam ragam bahasa teknis. Ragam bahasa teknis adalah ragam bahasa yang digunakan dalam bidang ilmu tertentu. Daftar berikut menunjukkan perbedaan tersebut :
Umum Teknis
dubur
anus
mutasi
perpindahan
amputasi
potong
renovasi
perbaikan


Dalam kata bersinonim yang letak perbedaannya pada penggunaan umum dan teknis. Kita tidak dihadapkan pada penggunaan kata yang salah atau benar. Pilihan kata yang kita gunakan ditentukan oleh jenis ragam bahasa yang kita gunakan.


Kelima,  jenis sinonim yang memiliki perbedaan tingkat kebakuannya. Kita tidak dihadapkan pada pilihan kata yang salah dan benar, tetapi pada kata yang baku dan tidak baku. Kata baku dan tidak baku boleh digunakan dalam tulisan, tergantung pada ragam bahasa yang kita gunakan. Jika ragam bahasa yang kita gunakan adalah ragam bahasa baku, kata-kata yang kita gunakan juga kata-kata yang baku. Daftar berikut dipaparkan kata berciri baku dan tidak baku berdasarkan pilihan leksikon


Leksikon Baku Leksikon Tidak Baku
tetapi
tapi
bagi
buat
lepas
copot
karena
lantaran

Sabtu, 08 Oktober 2011

Bahasa Indonesia dalam Surat Menyurat

Surat merupakan salah satu bentuk karangan. Hal-hal yang berlaku dalam pengembangan suatu karangan pada dasarnya berlaku pula untuk surat, misalnya topik, tujuan, sasaran, ejaan, diksi, gaya bahasa, pengkalimatan dan pengalineaan. Begitu pula dengan proses yang terlibat didalamnya, seperti perencanaan, penulisan, dan penyempurnaan, juga terjadi dalam pembuatan surat. Sebelum menulis surat, kita harus jelas dulu apa yang akan kita tulis, apa tujuan dan hasil yang kita harapkan, serta siapa yang akan kita tuju oleh surat kita. 

Secara umum bahasa surat resmi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Bahasa yang jelas. Maksudnya bahasa yang digunakan tidak memberi peluang untuk ditafsirkan berbeda dari maksud penulis surat.
  2. Bahasa yang lugas dan singkat, artinya bahasa yang digunakan langsung tertuju pada permasalahan yang ingin kita kemukakan. Kelugasan pemakaian bahasa ditunjukkan dalam pemakaian bahasa yang ringkas tetapi padat makna. Intinya, langsung dan tidak berbelit-belit.
  3. Bahasa yang santun, yakni bahasa yang dapat menunjukkan rasa hormat dan penghargaan yang wajar dari pengirim terhadap penerima surat. Kesantunan bahasa tidak boleh berlebihan dan pengiriman surat jangan sampai menyajung sasaranya dan merendahkan si pengirim surat.
  4. Bahasa yang resmi, yaitu bahasa yang mengikuti kaidah baku bahasa Indonesia. Kebakuan ragam bahasa itu akan tercermin dalam ejaan, pilihan kata, dan struktur bahasa yang digunaka.

Kiat Menyusun Kalimat Efektif

Ada beberapa kiat dalam menyusun kalimat efektif yang dapat anda lakukan. Kiat tersebut perlu kita pahami agar kalimat yang kita buat menjadi kalimat efektif. Ada tiga kiat yang akan dibahas pada tulisan ini, antara lain :
  • Kiat Pertama, Kiat Pengulangan
Untuk menghasilkan sebuah kalimat yang efektif, kiat pengulangan digunakan untuk memperlihatkan bagian yang diutamakan dalam kalimat. Dengan pengulangan tersebut kalimat yang kita ulang menjadi lebih menonjol. Pengulangan tersebut dapat diperlihatkan dalam sebuah kalimat seperti contoh di bawah ini :


Untuk mencapai cita-cita diperlukan semangat, semangat, dan sekali lagi semangat.


Pengulangan tidak harus dengan bentuk yang sama, pengulangan dapat dilakukan dengan bentuk yang berbeda. Sehingga pengungkapan menjadi bentuk yang bervariasi. Variasi bertujuan untuk lebih menonjolkan informasi, juga membuat tuturan menjadi lebih segar. Pengulangan dapat kita lakukan dengan sinonim, juga pada untaian kata.
  • Kiat Kedua, Pengedepanan
Dalam menyampaikan informasi pengedepanan bertujuan untuk menunjukkan bahwa hal yang dikedepankan itu penting. Jika ada kepentingan menonjolkan informasi, bagian yang berisi informasi ditampilkan pada bagian awal kalimat seperti contoh di bawah ini :


Belajar dapat menambah ilmu pengetahuan.  Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan setiap hari.
  • Kiat Ketiga, Penyejajaran
Untuk membuat kalimat efektif dapat kita lakukan penyejajaran. Penyejajaran menimbulkan kesan bahwa unsur yang disejajarkan itu penting, seperti contoh kalimat di bawah ini :


Menulis bukanlah pekerjaan yang sulit dilakukan. Menulis bukanlah momok, yang membuat orang ketakutan, Menulis adalah kegiatan kreatif mengisi waktu luang.


Hal yang perlu kita perhatikan dalam penyejajaran adalah konsistensi, yang terdiri dari konsistensi kategori dan konsistensi struktur. Konsistensi kategori ditampilkan pada kategori kata, jika penjejajarn dilakukan pada kata kerja, selanjutnya juga dengan kata kerja. Misal kata melirik, anggota selanjutnya adalah melihat, memperhatikan, melototi, dan sebagainya. Konsistensi struktur dapat dilihat pada struktur bentukan. Misalnya me-kan, kata melakukan anggota selanjutnya adalah melarikan, meletakkan, dan sebagainya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More